Dalam serangkaian agenda penting tersebut, Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, M.D.A., turut mendampingi kunjungan Menhan RI bersama rombongan, untuk mengawal jalannya kegiatan militer dan penegakan hukum yang telah terencana.
Kedatangan Menhan RI dan rombongan diawali pada malam hari, Selasa 18 November 2025, di Bandara Depati Amir, yang disambut langsung oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. Bersama Pangdam II/Sriwijaya usai menyaksikan keterampilan tempur yang vital, penerjunan malam Kelompok Depan Operasi Lintas Udara (KDOL). Aksi ini melibatkan prajurit-prajurit elite dari Denmatra-1 Korpasgat dan Brigif 18/2/K, yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan operasional tempur pada kondisi minim cahaya.
Pada hari kedua, Rabu 19 November 2025, rombongan bergerak menggunakan Heli Caracal menuju Desa Mabat, titik tinjau utama. Di lokasi ini, Panglima TNI dan Menhan RI menerima paparan dari Pangkogabwilhan I Letjen TNI Kunto Arief Wibowo terkait dinamika kegiatan militer di Wilayah Pertahanan I. Agenda lapangan dilanjutkan dengan peninjauan manuver tempur intensif, yang mencakup aksi pengeboman dari udara ke darat (Penembakan SUL Wing Udara 3.1) oleh tiga unit pesawat tempur F-16 TNI AU, yang dirangkai dengan penerjunan taktis oleh Yonif 501/18/2/K. Hal ini, menunjukkan dominasi udara dalam menjaga wilayah NKRI,
Agenda strategis kemudian berfokus pada penegakan hukum dan pengamanan sumber daya alam, di mana Menhan RI menerima beberapa paparan penting. Di antaranya adalah Paparan Guskamla 1 oleh Danguskamla Koarmada I, Laksma TNI Dedi Komaruddin, terkait Operasi Guskamla, sambil menyaksikan penangkapan ponton secara Mirroring Vtron. Turut dipaparkan pula kegiatan perebutan cepat dengan sasaran galian pasir Kwarsa di desa Nadi oleh Dankoopssus, Mayjen TNI Yudha Airlangga, serta Paparan dari Dansatgas Penertiban Kawasan Hutan dan Tambang (PKH), Mayjen TNI Febriel Buyung.
Setelah rangkaian paparan, Menhan RI dan rombongan bergerak ke dermaga Belinyu untuk meninjau langsung barang bukti hasil operasi, yaitu penangkapan ponton hasil Operasi Guskamla. Selanjutnya, rombongan juga meninjau lokasi penangkapan di galian pasir di dusun Nadi. Peninjauan ini memperlihatkan sinergi antara operasi militer dan penegakan hukum dalam melindungi kekayaan alam dari praktik ilegal yang merugikan negara.
Secara keseluruhan, rangkaian Agenda Strategis Menhan RI di Bangka Belitung ini, mulai dari manuver tempur udara dan darat hingga kegiatan pengamanan sumber daya alam, secara kolektif merepresentasikan dan memperkuat komitmen teguh Negara dalam mengawal kedaulatan, keutuhan, dan keamanan NKRI dari segala bentuk ancaman.
R£d4KSI



