InteL86tv.com | Nias Selatan
– Mengantisipasi potensi bencana alam yang meningkat seiring datangnya musim hujan dan fenomena La Nina, Polres Nias Selatan menggelar Apel Gelar Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung di halaman Mapolres Nias Selatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, S.I.K., M.H.
Apel tersebut menjadi langkah konkret Polres Nias Selatan dalam memastikan kesiapan seluruh personel, sarana, dan prasarana menghadapi berbagai kemungkinan bencana di wilayah Kabupaten Nias Selatan.
Apel kesiapsiagaan ini juga menegaskan sinergi lintas instansi dan stakeholder dalam penanggulangan bencana. Selain jajaran internal Polres Nias Selatan, kegiatan turut diikuti oleh unsur TNI, Satpol PP, Damkar, BPBD, Serta Siswa PKS Kabupaten Nias Selatan.
Dalam rangkaian apel, Kapolres bersama Bupati Nias Selatan, SOKHIATULO LAIA, Danlanal Nias, Letkol Laut (P) LEXI EFFRAIM DUMAIS, S.E,.M.Tr.Opsla, Mewakili Koramil 12 teluk dalam SERMA SOFYAN SIREGAR, Kepala BPBD AROZATULO MADUWU, S.Pd, dan Kasat Pol PP Nias Selatan DIONISIUS WAU, SE.,MM melakukan pemeriksaan pasukan dan peralatan, memastikan seluruh unit siap digerakkan kapan pun dibutuhkan.
Dalam amanatnya, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, S.I.K., M.H menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana.
“Apel yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia ini merupakan bentuk pengecekan terhadap kesiapan personel maupun sarpras dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam. Diharapkan seluruh personel dan stakeholder dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat demi menjamin keselamatan masyarakat,” tegas AKBP Ferry.
Kapolres juga mengingatkan bahwa secara geografis Indonesia berada di wilayah Ring of Fire atau cincin api dunia, sehingga rentan terhadap berbagai bencana alam. Berdasarkan prediksi BMKG, puncak musim hujan akan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, dengan potensi La Nina yang bisa berlangsung hingga Februari 2026. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Ia turut mengutip arahan Presiden RI Prabowo Subianto, bahwa negara harus selalu hadir untuk melindungi rakyat dari segala bentuk bahaya, termasuk ancaman bencana alam.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan di lapangan, AKBP Ferry memberikan delapan poin penekanan kepada seluruh peserta apel: Pertama, Deteksi Dini dan Pemetaan Wilayah dengan melakukan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan bersama BMKG.
Kedua, informasi dan Imbauan Kamtibmas dengan secara Aktif menyampaikan peringatan dini dan imbauan kepada masyarakat. Ketiga, kesiapan Sarpras untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan logistik pendukung evakuasi.
Keempat, simulasi Rutin dengan menggelar latihan tanggap darurat secara berkala.kelima, kecepatan Respons dalam mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam evakuasi dan penyaluran bantuan.
Keenam, tugas Kemanusiaan guna menjalankan tugas dengan empati, humanis, dan profesional. Ketujuh, laksanakan evaluasi berkelanjutan terhadap setiap tahapan penanggulangan bencana. Kedelapan, koordinasi Lintas Sektor.
Apel kesiapsiagaan ini diakhiri dengan pesan semangat kemanusiaan. Kapolres Nias Selatan berharap seluruh elemen yang terlibat dapat menjalankan tugas dengan dedikasi dan tanggung jawab tinggi demi keselamatan masyarakat Nias Selatan.
“Penanggulangan bencana bukan sekadar tugas kedinasan, tetapi panggilan kemanusiaan. Mari kita hadir sebagai garda terdepan dalam melindungi rakyat,” pungkas AKBP Ferry.
Sumber : Human Polres Nias Selatan.
Pewarta : Mr. Ozi


